https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

KESEHATAN – Page 3 – madura9

https://kinganddukeatl.com

https://greenopportunities.org

https://www.bunzburgerz.com

https://www.depotbaltimore.com

https://eis.yru.ac.th/-/dragon222/

https://booking.yru.ac.th/-/rajagacor/

Antisipasi Varian Omicron, Pemerintah diminta lebih waspada di Bandara

Antisipasi Varian Omicron, Pemerintah diminta lebih waspada di Bandara

Madura9.com, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyatakan pemerintah perlu meningkatkan kewaspadaan dalam rangka menjaga akses masuk ke Indonesia khususnya di berbagai bandara, dalam rangka mengantisipasi merebaknya kasus COVID-19 varian Omicron.

“Varian ini sekarang kan sudah ada di Indonesia. Sudah sepatutnya kewaspadaan ditingkatkan. Terutama pintu masuk ke Indonesia, khususnya bandara-bandara internasional,” kata Saleh Partaonan Daulay dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Saleh menyoroti masih ditemukannya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang terdeteksi varian Omicron, sehingga TKA tersebut harus dikarantina dan diisolasi secara ketat. Ia menegaskan agar harus dipastikan TKA itu tidak menyebarkan virus tersebut ke warga lainnya.

Dirinya mengaku merasa heran bahwa di tengah situasi penyebaran virus seperti ini, masih tidak sedikit TKA asal China yang masuk ke Indonesia. Untuk itu, ujar dia, pemerintah diminta untuk menghentikan sementara izin masuk TKA ke Indonesia, paling tidak, selama masa berkembangnya Omicron ini.

“Kalaupun ada (TKA) yang harus masuk, itu adalah tenaga expert (pakar) yang keahliannya tidak bisa digantikan pekerja lokal,” paparnya.

Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak pemerintah segera bertindak cepat merubah kebijakan pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, menyusul telah ditemukannya varian baru Omicron, di Tanah Air.

Rahmad mengatakan, pihaknya akan mendukung sepenuhnya langkah drastis yang akan dilakukan pemerintah dalam menyikapi temuan varian Omicron.

“Kita berharap libur Nataru dimana banyak warga yang melakukan perjalanan keluar kota dan pulang kampung tidak menjadi momentum penyebaran varian Omicron,” katanya.

Ia berpendapat bahwa larangan mudik bisa menjadi salah satu kemungkinan dalam rangka mengantisipasi agar varian Omicron tidak menyebar. Lebih lanjut, Rahmad juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, dan mengimbau untuk tetap menjaga prokes yang ketat.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura (AP) I menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Kimia Farma Tbk terkait rencana kerja sama pemanfaatan ruang untuk peningkatan layanan farmasi dan kesehatan di seluruh bandara kelolaan AP I.

“Sebagai salah satu komitmen kami kepada penumpang dan pengguna jasa angkutan udara untuk memberikan layanan terbaik, kami akan menambah layanan kesehatan di bandara dengan terobosan kerja sama yang akan dilakukan oleh Angkasa Pura I dan Kimia Farma ini,” kata Direktur Utama AP I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangannya yang dipantau di Jakarta, Rabu (15/12).

Faik mengatakan sinergi AP I dan Kimia Farma akan memberikan nilai tambah dan mendorong peningkatan kualitas pelayanan penumpang di bandara-bandara milik AP I .

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman ini adalah terkait rencana pemanfaatan ruang untuk kegiatan farmasi dan layanan kesehatan lainnya di seluruh bandara AP I yang akan dikelola anak perusahaan Kimia Farma, yaitu Kimia Farma Apotek.

Ia mengungkapkan pandemi global COVID-19 menyebabkan perubahan khususnya transportasi udara di mana ada beberapa penyesuaian persyaratan penerbangan, terutama terkait dokumen kesehatan.

“Untuk itulah, saya menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman dengan Kimia Farma ini. Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk selalu memberikan layanan prima kepada penumpang dan pengguna jasa bandara,” ujarnya.(ant)

Komisi IX Minta Menkes Perhatikan Umat Muslim Hanya Menggunakan Vaksin Halal

Komisi IX Minta Menkes Perhatikan Umat Muslim Hanya Menggunakan Vaksin Halal

madura9.com, Wakil Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, mengambil langkah kebijakan secepatnya untuk penggunaan vaksin yang halal dan bersih bagi umat muslim dalam vaksinasi booster yang rencananya dimulai pada awal Januari 2022.

Permintaan ke Menkes itu disampaikan sekaligus menanggapi imbauan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj kepada umat Islam agar menggunakan vaksin yang halal dan menjauhi vaksin yang tidak halal.

“Kepentingan umat muslim di Indonesia harus benar-benar diperhatikan dan dilindungi, apalagi saat ini sudah tersedia vaksin Covid 19 yang sudah memiliki sertifikat 100 persen halal dan bersih,” ujar Melki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/12).

Menurut legislator Partai Golkar itu, vaksin halal sudah melalui serangkaian uji di Majelis Ulama Indonesia. Dan, dalam catatannya dari data yang ada, saat ini ada dua merek vaksin Covid 19 yang sudah mendapatkan sertifikat 100 persen halal dan bersih dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain itu, kedua merk vaksin itu juga sudah mendapatkan ijin Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPPOM) serta sudah lulus uji klinis untuk vaksin Booster. Kedua vaksin itu Sinovac dan Zivifax.

“Kedua Vaksin ini juga sudah dapat diproduksi dalam negeri, Sinovac di pabrik Biofarma dengan kapasitas 240 juta dosis per tahun dan Zifivax diproduksi di PT Biotis Pharmaceuticas Indonesia dengan kapasitas Produksi 360 juta dosis per tahun,” ucapnya

“Apabila pemerintah benar-benar mau mengoptimalkan penggunaan vaksin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, maka cukup menggunakan 2 merek ini,” tambahnya.

Penggunaan kedua vaksin tersebut sekaligus memanfaatkan produksi dalam negeri, yaitu Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih untuk booster masyarakat Indonesia.

Ia menambahkan, vaksin impor yang kategori halal dan vaksin dalam negeri bisa dipakai oleh semua kalangan dengan berbagai latar belakang. Sedangkan vaksin Covid-19 merek lain yang tidak halal bisa digunakan dan diberikan kepada masyarakat non muslim.

“Sehingga penggunaan vaksin dilakukan sesuai dengan kondisi dan keyakinan dan tidak menimbulkan kecemasan baru didalam masyarakat,” ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj mengimbau umat Islam agar mulai saat ini menggunakan vaksin Covid- 19 yang halal. Imbauan kepada umat Islam dan secara khusus kepada warga nahdliyin itu disampaikan sejalan dengan terbitnya sertifikasi MUI.

“Jangan sampai kita menggunakan vaksin yang tidak halal, atau mengandung babi, yang pasti akan masuk ke dalam tubuh kita, dan itu akan sangat panjang dampaknya. Bagaimana salat kita, bagaimana ibadah kita, kecuali dalam keadaan darurat,” sebut kiai Said.

Dengan mengkonsumsi sesuatu yang tidak halal, misalnya mengandung babi, kemudian masuk ke dalam tubuh maka sama saja mengingkari apa yang sudah diperintahkan Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW.

Berbeda misalnya jika kondisinya benar-benar darurat. Sebab kondisi sekarang sudah tidak lagi darurat dan ada pilihan untuk memilih vaksin yang halal.

“Sekarang sudah bukan lagi keadaan darurat, karena sudah ada pilihan yang halal, yaitu Sinovac dan Zifivax. Sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW ‘kita harus memilih yang halal’,” jelasnya.

“Sudah jelas yang halal mana, yang haram mana. Kita harus memilih yang halal, jangan sampai kita memilih yang haram. Saya kira itu sudah pilihan yang paling tepat, dan ketentuan yang ditentukan Nabi Muhammad SAW harus kita taati, kita ikuti, tidak boleh kita dalam kehidupan ini, berperilaku semaunya sendiri,” sambungnya. (jwp)

Nagita Slavina  Melahirkan dengan Metode ERACS

Nagita Slavina Melahirkan dengan Metode ERACS

Jakarta – Nagita Slavina melahirkan putra keduanya yang bernama Rayyanza Malik Ahmad dengan persalinan Caesar metode ERACS. Metode ini membuat proses pemulihan pascamelahirkan lebih cepat dibandingkan proses Caesar biasa.

Metode ERACS merupakan singkatan dari Enhanced Recovery after Caesarean Surgery atau percepatan pemulihan setelah operasi Caesar. Dokter spesialis kebidanan dan kandungan di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro Jaya, Zeissa Rectifa Wismayanti menjelaskan metode persalinan ERACS adalah proses melahirkan yang diterapkan dalam tindakan operasi Caesar dengan tujuan mempersingkat masa perawatan pasien pascaoperasi.

Selain itu, metode ERACS menggunakan alat ukuran kecil yang tajam. Alat ini membuat kerusakan jaringan lebih kecil. Selain itu, juga lebih minim rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu.

“Setiap proses melahirkan atau operasi apapun pasti menimbulkan rasa nyeri pada pasien yang menjalankannya. Tapi melalui ERACS ini, proses operasi lebih minim rasa nyeri,” kata Zeissa dalam webinar Metode Pemulihan Cepat pada Persalinan, pada Oktober lalu.

Zeissa mengatakan ibu yang melahirkan dengan metode ERACS bisa melakukan kegiatan dan merawat bayi lebih cepat. Misalnya, berjalan ke kamar mandi, menyusui, hingga duduk nyaman tanpa kesakitan karena banyak bergerak. Masalah-masalah ini biasanya kerap muncul setelah operasi Caesar biasa.

“Seperti tidak beda dengan melahirkan pervaginam yang membuat para ibu lebih mudah dan cepat bergerak bebas,” kata Zeissa.

Hal ini terlihat pada Nagita Slavina yang menjalani proses ERACS pada Jumat (26/11). Setelah dua hari, Nagita diperbolehkan pulang ke rumah. Nagita juga tampak bisa berjalan seperti biasa. Pada Selasa (25/11), Nagita sudah beraktivitas seperti biasa. Dia menjalani syuting secara live saat mengumumkan nama anak keduanya di kediamannya. dbscnn

 

Cara Jaga Mata Agar Tidak Mudah Lelah Saat Bekerja

Cara Jaga Mata Agar Tidak Mudah Lelah Saat Bekerja

Madura9.com,Surabaya – Mata terasa berat, sakit kepala bagian depan, mata berair merupakan beberapa hal umum yang sering dirasakan ketika kita membaca dalam waktu yang lama. Hal ini dikenal dengan istilah eye fatigue atau mata lelah.

Mata lelah tidak mengenal usia, tetapi sering dialami oleh orang yang banyak melakukan membaca atau aktivitas jarak dekat. Kondisi tersebut bisa diatasi dengan beberapa hal salah satunya dengan penggunaan lensa kacamata yang didesain khusus agar aktivitas jarak dekat menjadi lebih nyaman dan menyenangkan.

Meski banyak yang mengira jika kacamata merupakan penyebab mata lelah. Padahal justru sebaliknya, kacamata bisa membantu seseorang untuk mengurangi eye fatigue. Namun selain penggunaan kacamata yang didesain khusus, ada beberapa cara lain yang bisa dilakukan agar tidak mudah mengalami mata lelah. Berikut ini caranya.

Beristirahat dari layar gawai

Untuk jeda singkat, direkomendasikan aturan 20-20-20. Jadi caranya, saat menatap layar gawai setiap 20 menit, alihkan pandangan dari layar gawai dan fokus pada objek sejauh 20 kaki selama 20 detik. Cara ini akan mengalihkan mata dari sinar layar gawai yang menjadi penyebab dari mata mudah lelah. Hal ini juga efektif agar mata kembali memproduksi cairan setelah selama 20 menit menatap layar gawai atau laptop.

Hindari pemicu alergi

Alergi memicu pelepasan histamin dalam tubuh, menyebabkan pembuluh darah melebar serta mata dan hidung terasa gatal dan iritasi. Alergi juga menyebabkan pembengkakan, yang membuat mata terlihat bengkak dan lelah. Salah satu alergi pada mata biasanya disebabkan oleh hewan, atau debu. Oleh karena itu, sebaiknya hindari tempat kerja yang berdebu, dan banyak terdapat hewan kecil seperti nyamuk, lalat, atau yang lain. Ini demi menghindari kontak mata dengan partikel yang bisa menyebabkan alergi.

Tetap terhidrasi

Cara terbaik untuk menghidrasi mata adalah dengan minum banyak air. Dengan minum air yang banyak minimal 2 liter sehari, juga dapat mengurangi resiko penyakit lain.

Terakhir jika gejala mata lelah terjadi, bisa coba dengan mengompres air hangat dan dingin. Letakkan kompres hangat di atas mata guna mengendurkan otot-otot mata. Kemudian letakkan kompres dingin di mata untuk meningkatkan aliran darah ke mata. Jangan sepelekan mata lelah, karena mata merupakan salah satu indera yang paling penting dalam kehidupan. [brj]

Pemkab Sidoarjo Gandeng Perusahaan Farmasi PT Phapros Tbk Atasi Kasus Gizi Buruk

Pemkab Sidoarjo Gandeng Perusahaan Farmasi PT Phapros Tbk Atasi Kasus Gizi Buruk

Madura9.com, Sidoarjo – Pada rangkaian peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo menjalin kerja sama dengan perusahaan farmasi PT  Phapros Tbk. Kerja sama dalam menangani kasus gizi buruk pencegahan kasus stunting.

Kegiatan yang bertajuk Santri Sidoarjo Pelopor Pencegahan Stunting Untuk Generasi Penerus Bangsa yang Lebih Cerdas itu dihadiri langsung Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) di Pondok Pesantren Fauzul Falah Desa Minggir Desa Larangan, Kecamatan Candi, Kamis (21/10/2021).

Acara juga dihadiri Komisaris PT. Phapros , Zainal Abidin, Sri Andari Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Chudlori Kabag Kesra Pemkab Sidoarjo serta para Pengurus dan para santri Ponpes Fauzul Falah.

Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali mengingatkan pentingnya penanganan gizi buruk yang melibatkan para pakar, karena dari kasus gizi buruk dikhawatirkan menjadi potensi Stunting dan ketika lahir berpotensi bayi mengidap disabilitas.

Untuk itu, Gus Muhdlor sangat mengapresiasi kegiatan ini karena dapat mengurangi bahkan menuntaskan potensi gizi buruk di Sidoarjo.

“Oleh karena itu pertama-tama saya ucapkan kepada PT. Phapros yang sudah memberikan perhatian lebih kepada kami (para santri) terutama pada pengentasan stunting,” terang Bupati Sidoarjo

Kegiatan pencegahan gizi buruk ini sejalan dengan tema Hari Santri Nasional 2021 yakni “Santri Siaga, Jiwa dan Raga” yang punya makna bahwa santri di seluruh Indonesia selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raganya untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Juga berarti komitmen seumur hidup para santri yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.

Maka, supaya santri selalu siaga jiwa dan raga, harus disertai dengan keadaan gizi baik di tubuh yang lahir dari pengetahuan terhadap apa itu gizi buruk dan cara mencegahnya.

“Untuk mewujudkan santri siaga jiwa dan raga, tentunya banyak hal yang perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya adalah pentingnya menjaga kesehatan jasmani agar tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas dan kuat. Kecerdasan generasi penerus bangsa ada di tangan kita, yang karena itu kita harus pastikan bahwa para santri harus terbebas dari masalah gizi buruk atau stunting di masa datang,” urai Gus Muhdlor.

Untuk diketahui, salah satu pemicu stunting adalah anemia atau kekurangan darah yang seringnya diderita oleh remaja, terutama remaja perempuan. Jika pada usia remaja memiliki masalah kesehatan maka akan berdampak pada kerentanan penyakit yang dibawa pada saat dewasa nanti.

Data hasil riset kesehatan dasar, menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27 persen. Meskipun mengalami penurunan 3 persen dibanding tahun sebelumnya, angka tersebut masih belum mencapai standar who untuk stunting di bawah 20 persen.

Oleh karena itu, adanya edukasi untuk mencegah gizi buruk atau stunting serta anemia yang dilakukan kepada santri, bisa bermanfaat bagi kesehatan masyarakat Sidoarjo, juga bagi masyarakat Indonesia, supaya dimasa depan tercipta generasi penerus bangsa yang lebih cerdas dan kuat.

Dalam kesempatan ini, Dr. Arleni Direktur Pemasaran PT.Phapros Tbk mengatakan bahwa dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2021 “Santri Siaga, Jiwa dan Raga”. Tema tersebut merupakan pernyataan sikap bahwa santri di seluruh Indonesia selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raganya untuk membela tanah air, mempertahankan persatuan Indonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Siaga jiwa santri ini juga merupakan komitmen sumur hidup para santri yang lahir dari sifat santun, rendah hati, pengalaman, dan tempaan santri selama di pesantren.

Untuk mewujudkan santri siaga jiwa dan raga, tentunya banyak hal yang perlu ditanamkan sejak dini, salah satunya adalah pentingnya menjaga kesehatan jasmani agar tercipta generasipenerus bangsa yang cerdas dan kuat, kecerdasan generasi penerus bangsa ada ditangan kita, yang karena itu kita harus pastikan bahwa para santri harus mendapatkan gizi yang baik agar terbebas dari masalah gizi buruk atau stunting dimasa datang.

“Salah satu pemicu stunting adalah anemia atau kekurangan darah yang seringnya diderita oleh remaja, terutama remaja perempuan. Jika pada usia remaja memiliki masalah kesehatan maka akan berdampak pada kerentanan penyakit yang dibawa pada saat dewasa nanti,” terangnya.

Arleni juga menyampaikan, “Phapros sangat konsen pada hal ini, kegiatan yang dilakukan tidak hanya berhenti di sini saja, karena ini menjadi awal dari rangkaian tanggung jawab sosial perusahaan terkait stunting yang berkolaborasi bersama pemerintah daerah,” ungkpanya.

Berdasarkan data badan kesehatan dunia, ada 162 juta balita stunting, dan 58 persen dari jumlah tersebut berada di asia, penyebabnya adalah kurangnya asupan gizi saat hamil hingga bayi tersebut berusia 2 tahun, serta bisa berakibat pada pertumbuhan tinggi badan anak yang dibawah rata-rata anak normal.

Selain itu, hasil riset kesehatan dasar menunjukkan provalensi stunting di Indonesia sebesar 27 persen meskipun mengalami penurunan 3 persen dibanding tahun sebelumnya, angka tersebut masih belum mencapai standar who untuk stunting di bawah 20 persen.

“Kami berharap, semoga adanya edukasi manfaat suplemen penambah darah untuk mencegah gizi buruk atau stunting serta anemia, yang dilakukan pada hari ini bisa bermanfaat bagi semua,” tambah Arleni.

Di akhir kegiatan dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama Pemkab Sidoarjo dengan PT. Phapros Tbk dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sidoarjo. [brj]

Rembug Stunting jadi Strategi Pemkab Gresik Atasi Stunting

Rembug Stunting jadi Strategi Pemkab Gresik Atasi Stunting

Madura9.com, Gresik – Pemkab Gresik punya strategi sendiri bagaimana mengatasi stunting pada pertumbuhan anak. Salah satu yang dilakukan adalah melakukan rembug stunting untuk meracik strategi konvergensi dalam rangka percepatan penanggulangan kasus ini.

Rembug tersebut dipimpin langsung oleh Wabup Aminatun Habibah (Bu Min) yang berkolaborasi institusi terkait. Misalnya, Dinas Kesehatan dan Bappeda Provinsi Jawa Timur.

“Kasus stunting di Kabupaten sebesar 27 persen lebih rendang dibanding angka nasional. Stunting yang merupakan suatu kondisi gagal tumbuh karena kekurangan gizi pada anak dibawah 5 tahun. Kondisi ini sangat mempengaruhi kualitas hidup anak,” ujarnya, Kamis (15/10/2021).

Wabup perempuan pertama di Gresik itu berpesan moment rembug stunting ini merupakan yang pas bagi seluruh elemen, baik dari pemerintah maupun masyarakat dan LSM untuk bersinergi dan menemukan inovasi dalam penanggulangan stunting.

“Bagaimana memaksimalkan menu makanan yang Gresik miliki untuk diolah sedemikian rupa sehingga bergizi seimbang dan diminati oleh anak-anak. Untuk mewujudkan ini kita harus bersama sama bahu membahu, tidak sekedar memberikan susu di posyandu, tetapi terus kita pantau makanannya. Inovasi-inovasi baru juga diperlukan untuk mewujudkan percepatan,” katanya.

Sementara Ketua Tim Penggerak PKK Gresik Nurul Haromaini Ali Akhmad Yani menyatakan dirinya siap mendorong peran PKK ikut serta menangani permasalahan stunting. “Peran PKK sangat penting, sebab mereka lebih tahu persoalan di lapangan bagaimana membantu permasalahan stunting,” tandasnya. [brj]

Kapolri Minta Maksimalkan Prokes dan Vaksin, Upaya Cegah Lonjakan Kasus Baru

Kapolri Minta Maksimalkan Prokes dan Vaksin, Upaya Cegah Lonjakan Kasus Baru

Madura9.com – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta kepada jajarannya tetap menyiapkan segala upaya dan antisipasi guna mencegah terjadinya lonjakan baru Covid-19. Terlebih saat ini mulai dilakukan pelonggaran aktivitas masyarakat.

“Persiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap pelonggaran agar tidak terjadi lonjakan kasus kembali,” kata Sigit, Selasa (12/10).

Menurut Sigit, salah satu upaya untuk mencegah laju pertumbuhan Covid-19 yakni tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Seperti 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak). Serta penguatan 3T (Tracing, Testing dan Treatment) serta percepatan vaksinasi.

Dalam melakukan antisipasi lonjakan di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat, Sigit meminta kepada seluruh Polda jajaran untuk memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi. Platform tersebut harus disediakan di segala lini pusat aktivitas warga. Sehingga, akselerasi vaksinasi masyarakat dapat maksimal dilakukan.

“Maksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Pengawasan terhadap masyarakat dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Apabila ditemukan kategori kuning atau merah berikan pelayanan vaksin dengan menyediakan gerai vaksinasi maupun vaksin mobile,” imbuhnya.

Lebih dalam, Sigit juga menyatakan perlu adanya antisipasi dini untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 seperti MU dan Lamda dari luar negeri yang disebabkan dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Terkait dengan kebijakan Pemerintah yang berencana ingin membuka pintu bagi wisatawan asing maupun WNI yang pulang dari luar negeri, Sigit berharap adanya antisipasi dan pengawasan penanganan Covid-19 yang ekstra ketat. Pasalnya, masih ada beberapa permasalahan yang terjadi untuk pengelolaan teknis karantina.

“Tolong dicek lagi sistem pengamanan seperti apa, apalagi kalau sudah dibuka SOP-nya betul-betul dilaksanakan. Jangan kemudian kita abai, lengah dan apa yang kita lakukan selama ini sia-sia. Jadi ini adalah konsekuensi kelonggaran kita berikan bertahap namun bisa kita ukur sehingga semua bisa terkendali,” pungkas Sigit.

(jwp)

Penandatanganan Soft Launching Medical Tourism oleh Walikota Surabaya

Penandatanganan Soft Launching Medical Tourism oleh Walikota Surabaya

Madura9.com, Surabaya– Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar soft launching Medical Tourism Surabaya dan penandatanganan nota kesepakatan bersama tentang penyelenggaraan layanan wisata medis (medical tourism) di Kota Surabaya, Senin (27/9/2021).

Adapun penandatanganan nota kesepakatan bersama ini dilakukan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) wilayah Jawa Timur Dr Dodo Anondo, Ketua DPD Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) atau asosiasi agensi tur perjalanan Jatim Imam Mahmudi, Ketua Astindo Jawa Timur Yongky Yanwitarko, dan Ketua Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Jatim Dwi Cahyono.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan medical tourism atau wisata medis ini untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Kota Surabaya. Sebab, Surabaya memiliki potensi besar untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik di Surabaya maupun di Indonesia Timur.

“Jika kita bisa melakukan pelayanan ini, maka secara otomatis akan menggerakkan ekonomi, pariwisata, perhotelan, restoran dan semuanya yang ada di Kota Surabaya,” kata Eri.

Ia juga menjelaskan lebih detail sistem kerjasama itu. Nantinya, Medical Tourism Surabaya ini akan berbentuk sebuah aplikasi yang saat ini terus dikembangkan oleh Universitas Airlangga (Unair). Dalam aplikasi yang merupakan produk bersama itu, nantinya akan ada rumah sakit beserta layanan unggulannya serta biayanya, ada pariwisatanya, perhotelannya, restoran dan berbagai fasilitas lainnya.

Makanya, ketika ada orang sakit dan berobat ke Kota Surabaya, pasti ada keluarganya yang ikut, sehingga sebelum dia berangkat ke Surabaya, sudah daftar duluan arahnya nanti ke mana saja, mulai rumah sakitnya dimana, hotelnya di mana, dan akan berkunjung ke mana. Bahkan, nantinya akan dijemput dari bandara menggunakan ambulancenya dari mana.

“Itu sudah dirancang sejak awal, karena semuanya ini akan terangkai menjadi satu bagian,” tegasnya.

Eri menjelaskan bahwa sekitar 70 persen orang Indonesia berobat ke luar negeri, dan dari 70 persen itu, sebagian besar adalah warga Kota Surabaya. Padahal, pengobatan di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri.

Ia juga menceritakan pernah bertemu dengan seseorang yang menyampaikan bahwa awalnya orang tersebut tidak bisa didiagnosa di Surabaya, lalu dia ke luar negeri dengan menggunakan jet pribadi. Ternyata, sampai di luar negeri hasilnya sama dengan diagnosa di Kota Surabaya, sehingga dia menyampaikan bahwa sebenarnya dokter di Surabaya itu tidak kalah hebatnya dengan di luar negeri, karena hasil diagnosanya sama.

“Dari situ saya sadar bahwa kita punya kekuatan sebenarnya. Kita punya tenaga kesehatan yang hebat, punya rumah sakit yang hebat, sehingga bagaimana tugas kita sekarang untuk menggandengkan semua pelayanan itu. Nah, kalau itu bisa dilakukan di Indonesia, khususnya di Surabaya, kenapa harus pergi berobat di luar negeri,” katanya.

Oleh karena itu, ia sangat yakin dengan kerjasama ini akan bisa mewujudkan medical tourism itu. Ia juga memastikan bahwa pelayanan ini dilaunching pada 10 November mendatang, sehingga pelayanannya juga bisa dimulai pada hari itu juga.

Sementara itu, Rektor Universitas Airlangga Prof Mohammad Nasih mengatakan kerjasama ini akan menjadi bagian dari catatan sejarah Surabaya dan bahkan Indonesia. Sebab, sudah bisa menghadirkan sebuah aktivitas yang menjanjikan, yaitu medical tourism.

“Boleh saja kemerdekaan itu diproklamirkan di Jakarta, tetapi perjuangan untuk terus mengibarkan dan justru pahlawan kemerdekaan itu justru berasal dari Surabaya dengan 10 Novembernya yang sungguh luar biasa, dan apa yang kita lakukan hari ini akan menjadi catatan sejarah juga dari Kota Surabaya,” kata Prof Nasih.

Ia juga mengakui bahwa dalam jangka pendek, dia tidak terlalu berharap ada orang luar negeri berobat ke Indonesia. Namun, jangka pendeknya adalah mereka yang selama berobat ke luar negeri dapat dicegah dengan pelayanan yang sebaik-baiknya dan fasilitas yang sangat bagus di Kota Surabaya.

“Kuncinya menurut saya adalah koordinasi dan kerjasama serta integrasi diantara semua komponen ini, ya dokternya, rumah sakitnya, dan semuanya termasuk pemkot yang harus terus bersama-sama demi mensukseskan inovasi ini,” tandasnya. [brj]

Putus Rantai Penyebaran Covid, Operasi Yustisi Tetap Digelar di Jombang

Putus Rantai Penyebaran Covid, Operasi Yustisi Tetap Digelar di Jombang

madura9.com, Jombang  – Meski Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sudah masuk PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 1, namun upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan. Salah satunya adalah menggelar operasi yustisi di titik keramaian.

Hal itu untuk mengingatkan agar tidak kendor dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). Masyarakat tetap diminta menerapkan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta mengurangi mobilitas). Salah satu titik keramaian yang dipantau petugas gabungan adalah Bravo Swalayan yang ada di Jl Nurcholis Madjid Jombang, Selasa (21/9/2021).

Razia ini melibatkan berbagai unsur. Di antaranya, Kodim 0814, Polres Jombang, Dinas Perhubungan, serta Satpol PP Kabupaten Jombang. “Saat ini Jombang sudah level 1. Namun kami tetap menggelar operasi yustisi,” jelas Kaur Bin Ops (KBO) Satuan Binmas Polres Jombang, Iptu Heru Widodo, saat melakukan operasi yustisi di Bravo Swalayan.

Operasi Yustisi terus digencarkan meski penyebaran COVID-19 di Jombang, Jawa Timur secara perlahan mulai melandai dan di PPKM turun level 1. Operasi Yustisi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan.

Dengan razia tersebut, Heru berharap, kesadaran masyarakat terkait protokol kesehatan semakin meningkat. Dengan begitu, kasus Covid-19 di Jombang tidak akan meningkat lagi seperti beberapa bulan sebelumnya. “Alhasil, masyarakat sudah tertib menggunakan masker dan menjaga jarak,” ujarnya. [brj]

Komisi D: Anggaran Dinkes Surabaya Naik, Komitmen Walikota Surabaya terhadap Kebutuhan Masyarakat akan Layanan Kesehatan Bagus

Komisi D: Anggaran Dinkes Surabaya Naik, Komitmen Walikota Surabaya terhadap Kebutuhan Masyarakat akan Layanan Kesehatan Bagus

Bintangpos.com, Surabaya  – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mendapat kenaikan anggaran cukup tinggi pada perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Surabaya 2021. Total kenaikannya mencapai Rp277,063 miliar, dari anggaran semula Rp950,698 miliar menjadi Rp1,227 triliun.

Banyaknya anggaran yang diterima Dinkes Surabaya ini, mendapat sorotan dari Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah, yang secara khusus mewanti-wanti dinkes agar bisa membelanjakan anggarannya tepat sasaran, tepat waktu dan tidak ada kebocoran.

“Salah satu anggaran untuk dinas yang paling besar adalah Dinkes Surabaya. Itu artinya, komitmen Wali Kota Surabaya Pak Eri Cahyadi untuk memberikan layanan kesehatan kepada warganya sangat bagus,” kata Khusnul, Kamis (23/9/2021).

Menurutnya, penambahan anggaran yang mencapai ratusan miliar itu digunakan untuk insentif tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 2.832 orang. Rinciannya nakes PNS sebanyak 1.098 orang dan nakes non PNS sebanyak 1.734 orang, dengan jumlah nominal sebanyak Rp28,672 miliar.

Penambahan lainnya adalah untuk pembayaran premi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan sebanyak 1.022.588 jiwa. “Data tersebut telah disinkronisasi dengan BPJS,” jelas Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini.

Jumlah premi yang harus dibayar, kata Khusnul, yang semula mencapai Rp265,741 miliar bertambah menjadi Rp156,622 miliar. Sehingga pemkot akan membayar premi BPJS Kesehatan sebesar Rp422,363 miliar. “Jumlah ini, sepengetahuan saya yang terbesar di Indonesia dibayarkan oleh pemda kepada BPJS,” ungkapnya.

Selain menerima PAK APBD 2021 yang cukup tinggi, jelas Khusnul, Dinkes Surabaya juga ada kenaikan pendapatan sebesar Rp27 miliar. Sehingga pendapatan dinkes yang sebelumnya Rp116,281 miliar menjadi Rp143,355 miliar. Pendapatan didapatkan dari dana kapitasi JKN (Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama).

Dengan meningkatnya anggaran kesehatan ini, alumnus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini berharap, mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan pemenuhan layanan kesehatan bagi warga Kota Surabaya. Selain itu juga bisa menjadi pelecut dinkes agar mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi warga.

“Selain itu juga menjadi penguat untuk kesiapsiagaan dalam menanggulangi atau pengendalian pandemi Covid-19 diwaktu yang akan datang. Kita tidak tahu, kapan pandemi ini berakhir. Bahkan ada prediksi ada lonjakan gelombang ketiga. Menjawab itu, pemkot sudah siap dengan tingginya alokasi anggaran kesehatannya,” pungkasnya.(brj)